Arsitek Profesional Siap Beri Masukan pada Jokowi Soal Desain Istana Negara

JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunggah video salah satu usulan desain istana negara karya pematung I Nyoman Nuarta. Presiden menyebut desain istana negara yang akan dibangun di Ibu Kota Negara (IKN) baru, Kecamatan Sepaku, Kalimantan Timur, ini masih merupakan pra-desain.

Oleh karena itu, dibutuhkan masukan dari masyarakat untuk menyempurnakan pra-desain istana negara ini agar menjadi kebanggaan sekaligus mencerminkan kemajuan bangsa. Berdasarkan masukan dari masyarakat, nantinya Presiden Jokowi akan mengundang kembali para arsitek dan para ahli lainnya. Hal ini bertujuan untuk memperkaya pra-desain menjadi dasar desain istana negara di IKN baru.

Menanggapi permintaan Presiden Jokowi, pendiri firma arsitektur profesional Urban+ Sibarani Sofian mengatakan, langkah tersebut patut diapresiasi.

sumber: kompas.com

“Pak Jokowi mau menerima masukan yang sudah disampaikan dengan sangat baik oleh para arsitek dan asosiasi profesional,” ujar Sibarani, Minggu (04/04).

Masukan-masukan tersebut berasal dari lima asosiasi sekaligus yakni Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Green Building Council Indonesia (GBCI), Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia (IARKI), Ikatan Arsitek Landskap Indonesia (IALI), dan Ikatan Ahli Perancangan Wilayah dan Kota (IAP) yang telah disampaikan secara terbuka kepada publik pada Minggu (28/03).

Menurut Sibarani, lima asosiasi tersebut telah memberikan masukan sesuai kompetensinya yang sangat diperlukan oleh Presiden sebelum memutuskan rancangan mana yang akan dipilih dan kemudian dieksekusi.

“Pak Jokowi perlu didampingi oleh para ahli dan profesional seperti arsitek, seniman, perancang dan perencana kota, dan lain-lain. Sebuah keputusan akan selalu diingat dalam jangka panjang, sehingga Pak Jokowi membutuhkan waktu dan pandangan yang cukup,” tutur Sibarani.

Sibarani yang juga pemerhati urban ini mengingatkan pidato Presiden Jokowi mengenai IKN pada ajang Sustainable Week di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, 10 Januari 2020. Ada beberapa kutipan yang bagus untuk diingat dan dipahami kembali yakni “renewable energy, zero emission city”, atau konsep energi hijau yang baru dan terbarukan.

Kutipan lainnya yang patut mendapat concern adalah bahwa pembangunan IKN baru, akan menekankan pada pentingnya mengatasi masalah sosial seperti gaya hidup boros, dengan membangun kota baru yang atraktif dan ramah bagi semua kalangan. Konsep ini juga ditujukan untuk mengadopsi gaya hidup yang efisien dan rendah karbon dengan berorientasi pada transportasi publik, kota ramah pejalan kaki, dan dekat dengan alam.

Saat bersamaan, Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) pun menyampaikan pesan serupa dan salah satunya adalah Key Performance Indicator (KPI) atas Low Emission Building dan Green Replacement 100 persen untuk bangunan. Selain itu, disampaikan juga gagasan Kota dalam Hutan atau forest city yang senada dengan narasi Nagara Rimba Nusa yang diusung oleh Kementerian PUPR.

“Jadi, menurut saya, seluruh aspek ini perlu direfleksikan dalam konteks pemikiran untuk desain istana negara,” imbuh dia.

Istana negara yang merupakan struktur pertama yang akan dibangun seharusnya mencerminkan kepemimpinan dan teladan yang perlu diikuti oleh bangunan-bangunan lainnya.

“Apa pesan yang ingin disampaikan ke dunia dan masyarakat melalui pilihan desain istana kita sebagai langkah paling pertama dari pembangunan IKN? Ini penting untuk diperhatikan,” cetus Sibarani.

Suara Asosiasi

sumber: kompas.com

Sambutan positif atas langkah Presiden Jokowi yang meminta masyarakat, untuk memberikan masukan juga disampaikan Sekretaris Jendral Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Ariko Andikabina. Menurut Ariko, IAI menyambut positif langkah pemerintah yang ingin mengakomodasi masukan dari para arsitek dan asosiasi profesional lainnya di Indonesia.

“Saya dengar justru pak Presiden akan meminta pendapat arsitek dan para ahli. Tentu kami menantikan kesempatan itu,” kata Ariko.

Ariko menjelaskan, IAI dan sejumlah asosiasi profesional lainnya siap menghadap dan memberikan sejumlah masukan penting bagi rancangan istana negara. Hal itu penting mengingat bangunan istana negara merupakan simbol Indonesia sebagai sebuah negara.

“Jadi jikalau nanti kami diundang, tentu kami akan sampaikan pokok pikiran terbaik mengenai rancangan istana,” ujarnya.

IAI akan menyampaikan kepada Presiden, bahwa untuk merancang bangunan sangat penting ini layak dituangkan pikiran-pikiran terbaik. Hal senada dikatakan Anggota Green Building Council Indonesia (GBCI) Prasetyoadi. Menurutnya GBCI akan menyampaikan poin-poin penting yang dapat dilakukan dalam merancang bangunan istana negara tersebut.

“Kami akan menyampaikan seluruh pernyataan dan rekomendasi yang kami publikasikan sebelumnya. Bahwa istana negara, terlebih IKN harus menerapkan konsep berkelanjutan dan harus dirancang sebagai bangunan sehat dan menerapkan konsep net zero,” ujar dia.

Selain itu, Tiyok menegaskan bahwa dalam prosesnya perencanaan dan perancangan bangunan istana negara dan bangunan lain di IKN ini harus dilakukan secara benar.

“Proses perencanaan dan perancangan juga harus dilakukan dengan benar. Tidak hanya menunjuk berdasarkan gambar atau ilustrasi yang relatif indah,” cetus dia.

Untuk diketahui, Presiden Jokowi mengunggah video pra-desain istana negara melalui akun media sosial resmi Jumat (02/03). Dalam video tersebut terlihat ada perubahan pada desain karya Nyoman Nuarta, burung garuda tidak lagi “vulgar” dan mendominasi komposisi bentuk istana.

Pra-desain kali ini lebih halus dan menyamarkan burung Garuda, terutama pada bagian kepala dan sayap, menjadi “metafora” yang diupayakan lebih kontekstual dengan bangunan-bangunan sekitarnya.

Salah satu usulan pradesain bangunan ikonik di ibu kota negara yang baru adalah Istana Negara karya Nyoman Nuarta. Saya mengharapkan masukan dari Anda semua tentang pradesain. Saya mengharapkan Istana Negara ini jadi kebanggaan bangsa, sekaligus mencerminkan kemajuan bangsa,” tulis Joko Widodo lewat Twitter @jokowi.

Tinggalkan Balasan