Gaji Kecil Bisa Kok Beli Rumah! Ini Tipsnya
Memiliki rumah sendiri adalah impian setiap orang, termasuk kaum pekerja bergaji kecil dan hanya setara UMR atau biasa disebut masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Kuncinya hanya niat penuh keyakinan, usaha yang lebih besar, dan ekstra disiplin. Jika semuanya bisa dilakukan dengan tekun, rumah impian pun bukan lagi sekadar angan-angan.
Lalu, bagaimana caranya agar jumlah penghasilan yang tak begitu besar bisa diwujudkan menjadi sebuah hunian? Simak tips penting berikut yang sangat berguna untuk Sobat Ngopi semua.
Ajukan KPR
Masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebaiknya mengikuti program Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Mungkin bisa saja MBR membeli rumah dengan secara tunai dengan cara menabung. Namun dengan penghasilan yang tak lebih dari Rp 4 juta, akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mengumpulkan dana yang cukup untuk membeli sebuah rumah dibanding memcicil KPR.

Selain itu, belakangan pemerintah tengah gencar memberikan subsidi KPR bagi MBR. Memang tidak semua orang berhak mendapat subsidi, hanya mereka yang memenuhi syarat saja. Namun tak ada salahnya untuk mengecek program-program KPR pemerintah, mengingat banyak bantuan yang dikucurkan di tengah pandemi saat ini.
Sisihkan 30% di Awal Gajian
KPR biasanya membebankan uang muka atau down payment (DP) sebesar 20% sampai 30% dari nilai penjualan rumah. Karena itu, cara terbaik untuk mengumpulkan DP adalah menyisihkan minimal 30% dari gaji setiap bulannya.
Agar konsisten, menabunglah di awal gajian. Langsung sisihkan 30% begitu gaji diterima, bukan menyisihkan dari sisa gaji di akhir bulan. Menabung di akhir bulan sangat tidak dianjurkan karena besar kemungkinan uang yang tersisa akan kurang dari 30% setelah sebulan dipakai untuk berbagai kebutuhan.
Gunakan Sistem Autodebit
Jika masih kesulitan untuk menabung di awal bulan, coba gunakan sistem autodebit. Selain tidak perlu susah-susah memindahkan uang dari rekening gajian ke rekening tabungan, Anda juga tidak akan lupa menabung atau tak sengaja memakai uangnya untuk kebutuhan lain. Yang harus diingat, rekening tabungan rumah tidak boleh diganggu gugat agar uangnya cepat terkumpul.
Mulai Investasi
Menyisihkan 30% gaji bukan cuma berat, tapi waktunya juga lama sekali. Agar DP lebih cepat terkumpul, cobalah untuk mulai berinvestasi. Anda bisa pilih investasi dengan risiko yang minim, seperti reksadana pasar uang dan pendapatan. Jika ingin nilai yang stabil, Anda bisa memilih investasi emas.
Bukan cuma untuk menambah tabungan DP, Investasi juga diperlukan sebagi dana darurat jika sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena penghasilan Anda sudah “hilang” 30% untuk tabungan DP, finansial menjadi sangat rentan jika tidak punya dana khusus untuk kondisi darurat.
Jangan Ada Utang Lain
Jika DP sudah lunas, bukan berarti sudah bisa bernapas lega. Membayar cicilan rumah adalah hal terberat bagi MBR yang harus dilakukan setiap bulannya. Karena itu, jangan tambah beban Anda dengan memiliki utang atau cicilan lain seperti kredit mobil atau motor. Jika punya cicilan bertumpuk-tumpuk, dijamin ekonomi Anda pun akan makin babak belur.
Ubah Gaya Hidup
Dengan 30% dari penghasilan sudah masuk ke tabungan rumah, maka pemasukan Anda setiap bulannya tinggal 70%. Jumlah tersebut harus bisa memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari selama satu bulan ke depan. Karena itu, usahakan untuk mengubah gaya hidup, dari yang sebelumnya konsumtif menjadi lebih hemat. Kurangi anggaran untuk hiburan dan belanja yang tidak terlalu penting.
Nah, Sobat Ngopi dari sekarang harus mulai menabung agar impian membeli rumah bisa segera terwujud. Jangan lupa juga untuk menerapkan tips-tipsnya ya..!