Harus Pilih Mana, KPR Tenor Panjang atau Pendek?
Mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) membutuhkan pertimbangan besar, termasuk dalam menentukan tenor atau jangka waktu lamanya angsuran. Pikirkan terlebih dahulu apakah akan mengambil tenor yang panjang atau yang pendek. Tenor panjang memiliki jangka waktu 15–20 tahun, sementara tenor pendek biasanya di bawah 10 tahun.
Pertimbangkan dengan matang pilihan Sobat Ngopi dalam menentukan tenor KPR. Pasalnya, masing-masing tenor memiliki keuntungan dan kerugian. Apa saja untung rugi tenor panjang dan tenor pendek? Simak penjelasannya, seperti dilansir dari 99.co.

Keuntungan Tenor KPR Panjang
Cicilan Ringan
Keuntungan memilih tenor KPR panjang adalah angsurannya lebih ringan. Pada prinsipnya, makin lama masa tenor, maka jumlah cicilan makin sedikit. Jenis tenor KPR ini pun sering digunakan sebagai media promosi bank untuk menggaet nasabah dari kalangan menengah ke bawah.
Uang Muka Terjangkau
Dengan mengambil tenor panjang, maka down payment (DP) atau uang muka yang harus dibayar bisa fleksibel atau terjangkau. Pihak bank biasanya akan memberikan keringanan pembayaran uang muka jika Anda memilih tenor panjang. Keringanan tersebut berupa pengurangan nominal uang muka.
Bisa Mengatur Keuangan dengan Baik
Secara finansial, tenor panjang memberi keuntungan dalam hal pengaturannya. Bila cicilan KPR ringan, kondisi keuangan Anda tidak akan terlalu babak belur karena jumlah nominal yang dibayarkan untuk ansuran KPR tidak terlalu besar.
Kerugian Tenor KPR Panjang
Bunga Besar
Kerugian tenor panjang adalah beban bunga yang besar. Makin lama jangka waktu pelunasan, bunga kredit pun akan makin besar.
Beban Psikologis
Coba bayangkan, saat memilih tenor KPR panjang, Anda akan mempunyai utang dalam jangka waktu puluhan tahun, bahkan sampai 25 tahun. Hal tersebut tentu akan menjadi beban psikologis dan juga mental.
Perubahan Ekonomi Tak Bisa Diprediksi
Perubahan ekonomi tak bisa diprediksi. Bisa saja nantinya akan terjadi gelombang PHK, kredit bunga melonjak, dan lain-lain. Jika hal seperti itu terjadi, maka akan sangat berdampak pada cicilan KPR Anda.
Lunas Ketika Sudah Tua
Misalnya, usia Sobat Ngopi saat ini 25 tahun, dan mengambil tenor selama 25 tahun. Maka, rumah yang dibeli baru akan lunas saat Anda berusia 50 tahun.

Keuntungan Tenor KPR Pendek
Lunas Relatif Lebih Cepat
Dengan tenor KPR pendek, Anda akan terhindar dari utang puluhan tahun. Setidaknya, beban psikologis yang didapat tidak seberat tenor panjang.
Kredit Bunga Kecil
Pada prinsipnya, makin lama angsuran, makin besar pula beban kredit bunganya. Begitupun sebaliknya, dengan tenor pendek, maka kredit bunga akan lebih kecil.
Lebih Tenang
Ada perasaan lebih tenang jika memilih angsuran KPR dengan waktu yang lebih pendek. Pasalnya, Anda bisa membuat rencana finansial lain jika KPR sudah lunas.
Bisa Dijadikan Investasi
Jika Sobat Ngopi memiliki uang lebih, sebaiknya ambil tenor KPR pendek. Jika KPR rumah sudah lunas, rumah tersebut sudah menjadi sebuah investasi properti untuk Anda.
Kerugian Tenor KPR Pendek
Sulit Disetujui Bank
Bank akan melakukan mengecek dengan ketat penghasilan bulanan dan kondisi keuangan Sobat Ngopi jika Anda memilih tenor pendek. Masalahnya, beban cicilan tiap bulan tenor pendek lebih besar dibanding tenor panjang. Anda harus punya kesiapan finansial yang kuat dan stabil.
Uang Muka Besar
Saat berniat memilih angsuran dalam jangka waktu pendek, Sobat Ngopi harus menyiapkan uang muka yang besar. Hal tersebut memang biasanya akan dibebankan bank kepada calon krediturnya.
Keuangan Harus Stabil
Jika saat ini kondisi keuanganmu dirasa belum sepenuhnya stabil, lebih baik pikir dulu matang-matang sebelum memilih tenor pendek. Alasannya, tentu saja Sobat Ngopi tidak ingin kreditnya bermasalah di kemudian hari ataupun keuangan menjadi babak belur karena membayar cicilan yang besar.