Simak, Ini 5 Perbedaan Townhouse dan Kondominium

Sobat Ngopi pasti pernah mendengar kan istilah townhouse dan kondominium? Tapi, tahu nggak apa sih perbedaan dari kedua jenis hunian tersebut?

Beberapa orang menganggap townhouse adalah jenis properti yang serupa dengan kondominium. Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan, loh.

Nah, untuk mengetahui perbedaannya dan untuk menentukan manakah di antara townhouse dan kondominium yang tepat untuk dijadikan tempat tinggal, Sobat Ngopi harus tahu dulu seluk beluk kedua jenis hunian tersebut. Dan, berikut ini lima perbedaan townhouse dan kondominium.

foto: gettyimages.com

Tampilan
Dari segi tampilan, unit townhouse lebih mirip dengan rumah tapak pada umumnya. Bangunan townhouse biasanya bertingkat dan biasanya memiliki halaman depan dan halaman belakang. Namun, townhouse bukanlah properti yang terpisah karena merupakan bagian dari deretan rumah yang saling menempel melalui satu atau dua dinding.

Sementara, kondominium merupakan hunian vertikal yang sangat mirip dengan tampilan apartemen. Namun, beberapa kondominium adalah unit rumah terpisah dalam kompleks perumahan yang lebih besar.

Asosiasi Pemilik Rumah
Dari segi kepemilikan, baik townhouse maupun kondominium merupakan milik sendiri dan bukan properti sewaan. Meskipun townhouse adalah properti milik pribadi, namun mereka memiliki asosiasi pemilik rumah sendiri.

Asosiasi pemilik rumah tidak bertanggung jawab atas pemeliharaan townhouse individu, namun mengawasi kompleks hunian secara keseluruhan. Mereka akan membebankan biaya kepada pemilik townhouse untuk beberapa layanan seperti pembuangan sampah.

Sementara, pemilik kondominium hanya bertanggung jawab atas ruang yang dimilikinya. Namun, bagian eksterior seperti lorong, lift, dan tanah akan diurus oleh asosiasi pemilik rumah. Karena itu, setiap pemilik kondominium diharuskan membayar biaya umum bulanan dan mengikuti aturan yang ditetapkan oleh asosiasi.

Biaya
Untuk harga beli, townhouse memang lebih mahal dari kondominium karena ada pajak properti yang lebih tinggi. Meski begitu, biaya dari asosiasi yang dibebankan pada pemilik townhouse lebih murah karena mereka memelihara properti mereka sendiri.

Sementara, harga beli kondominium cenderung lebih murah karena kepemilikan terbatas pada interior unit. Namun, pemilik kondominium harus membayar semua biaya pemeliharaan pada tempat unit mereka berada.

foto: williamsengineering.com

Fasilitas dan Privasi
Mereka yang tinggal di townhouse, akan merasakan sensasi tinggal seperti di rumah biasa karena adanya pekarangan dan tetangga untuk bersosialisasi. Pemilik townhouse juga akan memiliki lebih banyak privasi daripada mereka yang tinggal kondominium. Namun, fasilitas komunitas yang ditawarkan lebih minim.

Sementara, pemilik kondominium cenderung tidak memiliki ruang pribadi di area eksterior. Namun, mereka akan mendapatkan banyak fasilitas yang nyaman. Banyak orang yang memilih tinggal kondominium karena banyaknya fasilitas yang ditawarkan termasuk keamanan, pusat kebugaran, kolam renang, ruang bermain, bahkan lapangan golf.

Tanggung Jawab dan Peraturan
Pemilik townhouse memang bertanggung jawab pada unit hunian serta bagian eksterior hunian. Namun, ada aturan dari asosiasi yang harus dipenuhi soal area eksterior. Misalnya, ada aturan tentang frekuensi pemotongan rumput di halaman atau warna cat yang harus dipakai untuk pagar.

Sementara itu, pemilik kondominium hanya bertanggung jawab atas pemeliharaan unit mereka sendiri. Bila ada kerusakan di luar hal tersebut, maka akan ditangani oleh asosiasi kondominium. Misalnya kalau atap kondominium bocor, asosiasi akan menggantinya. Jika ada masalah pipa ledeng, asosiasi akan menugaskan tukang untuk memperbaikinya.

sumber: kompas.com

Tinggalkan Balasan