Musim Hujan Rawan Banjir, Yuk Bikin Lubang Biopori!

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak musim hujan di Tanah Air diprediksi akan mencapai klimaksnya di bulan Februari 2021 ini. Curah hujan yang tinggi sering kali menyebabkan banjir. Apalagi, sistem drainase di sejumlah kota relatif buruk.

Untuk mencegah terjadi banjir di lingkungan Sobat Ngopi, ada hal kecil yang bisa dilakukan. Bersama warga sekitar, Anda bisa membuat lubang biopori di masing-masing halaman rumah, yang berguna untuk penyerapan air ke dalam tanah.

Bukan hanya untuk mencegah banjir, lubang biopori sendiri memiliki sejumlah fungsi lain, yaitu:
1. Mencegah tanah becek akibat air hujan yang tidak meresap dengan baik ke dalam tanah.
2. Mencegah genangan air.
3. Menyerap air menjadi cadangan air tanah.
4. Jika diaplikasikan serempak pada satu kawasan, bisa membantu mengurangi risiko terjadinya banjir.
5. Dapat digunakan sebagai tempat sampah organik untuk daun-daun yang jatuh mengotori taman. Di dalam lubang, daun akan terurai dan menjadi unsur hara yang menyuburkan tanah.

Sobat Ngopi ingin membuat lubang biopori? Caranya mudah, kok. Tinggal ikuti saja langkah-langkah berikut:
1. Cari lokasi yang tergenang air hujan, bisa di halaman rumah, taman kompleks, atau area terbuka lainnya. Lokasi ini sebaiknya berada di tempat berbeda dengan resapan yang sudah ada.
2. Kikis rumputnya, kemudian ratakan dengan tanah sekitarnya.
3. Buat lubang-lubang dengan lebar 10 cm dan kedalaman 1–1,5 meter secara berjajar pada lokasi terendah yang ditemukan. Agar lebih efektif, jarak ideal antarlubang berkisar 0,5 meter.
4. Agar terlihat rapi, tutup lubang menggunakan ijuk atau conblock.
5. Jangan biarkan lubang terbuka begitu saja, karena tanah akan menimbun lubang tersebut. Sebaiknya, bagian atas ditutup menggunakan ijuk atau conblock untuk menghindari partikel besar masuk ke lubang.

Mudah, kan, Sobat Ngopi! Yuk, mulai buat lubang biopori agar lingkungan kita terhindar dari banjir.